Selasa, 19 Mei 2009

Lauching SKKL JAKABARE

INDOSAT DUKUNG PENGEMBANGAN BISNIS NASIONAL di ERA PERDAGANGAN BEBAS DENGAN SOFT LAUNCHING JARINGAN SERAT OPTIK BAWAH LAUT - JAKABARE.

Batam, 19 Mei 2009 – Sebagai upaya mendukung pengembangan bisnis menghadapi era perdagangan bebas atau free trade zone, Indosat melaksanakan soft launching jaringan serat optik bawah laut antara Jawa-Kalimantan-Batam-Singapore (JAKABARE) yang akan beroperasi penuh dalam waktu dekat. Acara soft launching ini disaksikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia DR. Sri Mulyani Indrawati yang sekaligus memberikan keynote speech pada acara seminar dengan tema ”Peran Telco Dalam Pengembangan Bisnis di Era Free Trade Zone” di Batam hari ini.

Pembangunan SKLL JAKABARE yang sepenuhnya dilakukan oleh Indosat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bandwith yang tinggi untuk layanan komunikasi, baik data, suara maupun video sehingga mampu menunjang segala kebutuhan komunikasi yang mendukung sektor bisnis di era perdagangan bebas saat ini. Selain itu SKKL JAKABARE ini sekaligus berfungsi untuk saling melakukan back up dengan jaringan kabel laut lain yang sudah dimiliki oleh Indosat sebelumnya, antara lain Sea-Me-We 3, APCN, dan Trans Sumatera, sehingga akan menjamin kualitas layanan kepada pelanggan dalam kondisi apapun termasuk bila terjadi gangguan.

“Pembangunan SKKL JAKABARE ini merupakan komitmen kami untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan dengan mengembangkan dan memperkuat infrastruktur telekomunikasi secara domestik maupun internasional, untuk mendukung kebutuhan dunia bisnis khususnya dalam menghadapi era perdagangan bebas. Kami percaya, infrastruktur telekomunikasi yang handal dengan kualitas layanan premium yang selama ini disediakan Indosat akan membantu para pelaku usaha untuk dapat memenangkan persaingan bisnis di era perdagangan bebas saat ini,” demikian disampaikan Direktur Marketing Indosat, Guntur S. Siboro.

Jaringan kabel laut JAKABARE dengan panjang 1300 kilometer ini menjadikan Indosat memiliki tambahan bandwidth pada tahap awal sebesar 80 Gigabps yang akan digunakan untuk jasa berbasis IP (Internet Protocol) maupun non-IP untuk selanjutnya kapasitas tersebut dapat terus ditingkatkan sebagai antisipasi kebutuhan bandwidth yang besar pada masa mendatang.

Jaringan JAKABARE ini memiliki empat titik pendaratan di masing-masing pulau, yaitu : Tanjung Pakis (Karawang, Jawa Barat), Sungai Kakap (Pontianak, Kalimantan Barat), Tanjung Bemban (Batam), dan Changi (Singapura). Jaringan serat optik tersebut nantinya dapat mengantisipasi kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. "Semua serat optic (fiber optic/FO) kami sudah menggunakan sistem ring atau redundant, sehingga jika ada yang putus, langsung akan di-back up oleh jaringan FO kami yang lain,” tambah Guntur S. Siboro.

Dengan tersedianya Jaringan JAKABARE ini Indosat dapat memberikan layanan dan solusi komunikasi terpadu yang dinamakan ICS (Indosat Corporate Solution) yang dikemas secara khusus sesuai kebutuhan pelanggan korporat. Jasa yang dapat dilayani oleh ICS ini antara lain IPLC (International Private Leased Circuit) atau dikenal dengan IWL (Indosat World Link) yaitu sewa jaringan internasional yang menghubungkan Jakarta dengan Singapore atau Batam dengan Singapore, jasa INP (Internet Network Provider) yaitu koneksi internet internasional untuk pelanggan ISP, Jasa INL (Indosat National Link) atau sewa jaringan domestik untuk koneksi Jakarta–Pontianak, Jakarta–Batam dan Pontianak–Batam serta jasa berbasis MPLS yang terdiri dari tiga layanan Premium Ethernet Point to Point (Virtual Leased Line), Premium Ethernet Multipoint (VPLS) dan IPVPN.

Indosat bertekad menciptakan value chain yang kuat dengan menggandeng semua mitra seperti Corporate, Wholesaler, System Integrator, Carrier, Content Provider serta Vendor Penyedia Infrastruktur untuk bersama-sama mewujudkan apa yang telah menjadi komitmen bersama yang saling menguntungkan.